
Sidoarjo, Menjelang buka puasa banyak dijumpai penjual jajan untuk takjil. Namun, tidak semua makanan yang ada bisa lepas dari zat kimia atau borak. Untuk itu BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) Provinsi Jawa Timur dan Dinas Ketahan Pangan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo menggelar tes semple berbagai jenis makanan takjil. Hasilnya masih banyak makanan takjil yang mengadung borak atau zat kimia.
Tim pada (21/06/2016) telah melakukan Sidak di salah satu halaman perumahan mewah di kawasan tengah Kota Sidoarjo, untuk menemukan makanan yang mengadung zat kimia atau borak, inspeksi mendadak ini dilakukan untuk melihat makanan yang diperdagangkan selama Ramadan ini.
Di lapangan petugas BPOM langsung mengambil sejumlah sampel makanan yang diduga mengandung zat kimia atau borak. Untuk melihat ada atau tidaknya kandungan bahan berbahaya seperti formalin, boraks, methanil yellow, rhodamin b dan lainnya, petugas langsung melakukan uji laboratoriom di lokasi.
Dari 50 semple yang di diujicoba secara langsung di lokasi, terdapat 7 diantaranya hasilnya positif mengandung borak. “Jika makanan tersebut dikonsumsi terus menerus akan berakibat terkena gangguan berbagai penyakit, seperti gangguan saraf, alergi dan kanker,” terang I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa Kepala BPOM Provinsi Jawa Timur.
Menurutnya, jenis makanan yang mengandung zat berbahaya kimia borak, tidak dapat dibedakan dengan mudah, tetapi ada salah satu ciri khas minuman yang mengandung rohdamin akan terlihat lebih cerah. “Sedangkan untuk makanan yang mengandung borak rasanya akan berbeda dengan yang normal,” katanya.
Selain menemukan beberapa sempling pada minuman di lapangan, petugas juga menemukan dua jenis kerupuk yang mengandung boraks, bukan itu saja petugas BPOM juga menemukan tahu putih yang mengandung bahan berbahaya formalin, serta cokelat batangan kedaluwarsa. “Salah satunya adalaha zat rhodamin b yang merupakan bahan pewarna untuk mempercantik tampilan makanan dan minuman. Ini baru satu tempat, padahal penjual jajanan takjil banyak sekali,” pungkas I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa sambil berpesan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih makanan. as